fistula ani (foto:penyembuhanfistulaanisecaratradisional20.wordpress.com) |
Jenis Fistula
Fistula terbagi dari beberapa jenis, mulai dari yang simple hingga fistula kompleks yang bercabang cabang dan melibatkan otot sphincter ani (otot yang mengatur proses defekasi).
Penderita Fistula ani
Penyakit ini biasanya terjadi pada laki laki yang berumur 20 – 40 tahun. Namun sangat jarang terjadi, penderitanya berkisar 1-3 kasus tiap 10.000 orang. Sebagian besar fistula terbentuk dari sebuah abses dengan persentase sekitar 40% pasien. Fistula Ani yang terjadi pada anak-anak bisa disebabkan pada cacat bawaan, dimana Fistula sering ditemukan pada anak laki-laki.
Penyebab
Penyebab pastinya belum ditemukan, namun pada umumnya penyakit ini di temukan pada penderita:
- Penyakit Cronhn
- Tuberkulonis
- Divertikulitis
- Kanker atau cedera anus maupun rekturm
- Hemoroid
- Fissura Ani
- Dan Lordosis yang berlebihan
Lubang Fistula Ani yang menghubungkan rektum dan Vagina biasanya diakibatkan karena:
- Sinar X
- Kanker
- Penyakit Crohn
- dan Cedera pada ibu hamil selama proses bersalin.
Mayoritas penyakit supurativ anorektal terjadi karena infeksi dari kelenjar anus (cyptoglandular). Kelenjar ini terdapat di dalam ruang intersphinteric. Diawali kelenjar anus terinfeksi, sebuah abses kecil terbentuk di daerah intersfincter. Abses ini kemudian membengkak dan fibrosis, termasuk di bagian luar kelenjar anus di garis kripte. Ketidakmampuan abses untuk keluar dari kelenjar tersebut akan mengakibatkan proses pe¬radangan yang meluas sampai perineum, anus atau seluruhnya, yang akhirnya membentuk abses perianal dan kemudian menjadi fistula.
Fistula ani juga dapat terjadi pada pasien dengan kondisi inflamasi berkepanjangan pada usus, seperti pada Irritable Bowel Syndrome (IBS), diverticulitis, colitis ulseratif, dan penyakit crohn, kanker rectum, tuberculosis usus, HIV-AIDS, dan infeksi lain pada daerah ano-rektal.
Sebagian besar fistula ani memerlukan operasi karena fistula ani jarang sembuh spontan. Setelah operasi risiko kekambuhan fistula termasuk cukup tinggi yaitu sekitar 21% (satu dari lima pasien dengan fistula post operasi akan mengalami kekambuhan).
Gejala
Berikut gejala umum fistula ani:
- Nyeri, yang bertambah pada saat bergerak, defekasi, dan batuk.
- Keluar darah atau nanah dari lubang fistula.
- Iritasi atau ulkus di kulit di sekitar lubang fistula.
- Gatal sekitar anus dan lubang fistula.
- Benjolan (Massa fluktuan) bila masih berbentuk abses.
- Demam, dan tanda tanda umum infeksi
- Fistula Ani Kadang-kadang merasakan sakit berlebihan bahkan membuat tubuh menjadi lemah dan lesu. Fistula jika mengering kadang tidak terasa sakit dan bila timbul kembali maka rasa sakit terasa bahkan hingga sampai dua bulan.
Pengobatan
Untuk pengobatan juga belum didapat pengobatan untuk menyembuhkan penyakit ini. Obat dan salep yang diberikan hanya untuk mengeringkan dan mengecilkan lubang untuk sementara. Solusi pengobatan secara medis salah satunya dengan operasi pembedahan namun harus dilakukan berulang kali. tapi salah satu dokter menyebutkan untuk pencegahan setelah di operasi bersihkanlah bekas lubang fistula setelah sembuh dengan sabun supaya bakterinya mati.
Pengobatan secara herbal dapat dengan meminum Kapsul penderita kanker yang terbuat dari herbal. selain itu berendam air mahkota dewa lalu di kompres dengan minyak made.
Pantangan yang di berikan pun bermacam-macam diantaranya yaitu;
- Hindari makan sayur taoge, Kankung, cabe
- Buah durian, nangka dan lengkeng
- Daging sapi, kambing serta ayam negeri
- Dan hindarilah Asap rokok, masakan yang di panggang, serta MSG.
Pasca Operasi
Pada operasi fistula simple, pasien dapat pulang pada hari yang sama setelah operasi. Namun pada fistula kompleks mungkin membutuhkan rawat inap beberapa hari.
Pasca operasi mungkin akan terdapat sedikit darah ataupun cairan dari luka operasi untuk beberapa hari, ter¬utama sewaktu buang air besar. Perawatan luka pasca ope¬rasi meliputi sitz bath (merendam daerah pantat dengan cairan antiseptik), dan penggantian balutan secara rutin. Obat obatan yang diberikan untuk rawat jalan antara lain antibiotika, analgetik dan laksatif. Pasien tidak dianjurkan berenang sebelum luka sembuh, dan tidak disarankan untuk duduk diam berlama-lama.
Sumber referensi :
http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=176 diakses tanggal 26 Mei 2015
http://fistulaanisijengkel.blogspot.com/2010/09/fistula-ani-penyakit-elite-tapi.html diakses tanggal 26 Mei 2015 (curhatan penderita fistula ani)
Show Disqus Comment Hide Disqus Comment