Pengertian penyakit Emfisem, Penyebab, Gejala dan Pencegahan

Pengertian penyakit Emfisem, Penyebab, Gejala dan Pencegahan. Penyakit Emfisem (Emfisema) adalah kondisi di mana kantung udara di paru-paru secara bertahap hancur, membuat napas lebih pendek. Gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi) saluran napas, karena kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas.

Emfisema merupakan penyakit kronis yang terjadi pada paru-paru dan ditandai dengan sesak nafas yang hebat. Kerusakan pada jaringan paru-paru dan hilangnya elastisitas paru-paru menyebabkan kesulitan bernapas. Jika dalam kondisi normal, udara memasuki hidung atau mulut dan perjalanan menuruni tabung udara (trakea) ke saluran udara utama (bronkus). Bagian ini memungkinkan udara masuk ke paru-paru kanan dan kiri. Setiap cabang bronkus menjadi bagian yang lebih kecil (bronkiolus) dan akhirnya kantung udara menjadi semakin kecil (alveoli). Emfisema menyebabkan kerusakan pada paru-paru yang tidak dapat diubah. Seperti kantung udara menjadi hancur, paru-paru menjadi kurang mampu mentransfer oksigen untuk karbon dioksida dalam aliran darah, dan masih banyak lagi

Emfisema adalah salah satu dari beberapa penyakit yang secara kolektif dikenal sebagai penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan merokok adalah penyebab utama emfisema. Emfisema membuat kantung udara yang terdiri dari balon-balon yang bergerombol seperti tandan buah anggur menjadi kantung udara dengan lubang-lubang menganga di dindingnya. Hal ini mengurangi luas permukaan paru-paru dan, pada gilirannya, jumlah oksigen yang mencapai aliran darah. Penyakit ini juga perlahan-lahan menghancurkan serat-serat elastis yang membuka saluran udara kecil yang mengarah ke kantung udara. Hal ini memungkinkan saluran udara tersebut runtuh ketika mengeluarkan napas, sehingga udara dalam paru-paru tidak dapat keluar.

Penyebab
  1. Usia
  2. Merokok
  3. Polusi Udara
  4. Jenis Kelamin
  5. Faktor Keturunan
  6. Jarang Berolahraga
  7. Pola Hidup tidak Sehat
  8. Reaktivitas Saluran Pernapasan
  9. Kekurangan Enzim Alpha-1 Antitrypsin
  10. Bronkhitis Kronis yang berkaitan dengan merokok

Gejala
  1. Sesak Napas
  2. Batuk Kronis
  3. Sering Merasa Gelisah
  4. Penurunan berat badan
  5. Sering Merasa Kelelahan
  6. Berkurangnya Nafsu Makan
  7. Pembengkakan Pada Mata Kaki dan Kaki
  8. Penurunan Kemampuan untuk Berolahraga

Kebanyakan penderita penyakit ini adalah pria yang sudah berumur 50 tahun dan merupakan perokok berat untuk sebagian besar hidup mereka. Namun, sekarang yang merokok bukanlah hanya para pria saja, wanita juga sudah banyak yang merokok. Perkembangan pada penyakit Emfisema bisa dikatakan sangat lambat. Karena biasanya penderita akan merasakan sesak napas selama kegiatan atau latihan, dan alasan inilah yang mendorong seseorang datang ke dokter untuk melakukan konsultasi. Emfisema datang secara bertahap biasanya setelah penderita merokok selama bertahun-tahun, penyakit ini baru dapat dirasakan.

Komplikasi
  1. Sering mengalami infeksi ulang pada saluran pernapasan
  2. Daya tahan tubuh kurang sempurna
  3. Proses peradangan yang kronis di saluran napas
  4. Tingkat kerusakan paru makin parah.

Pengobatan Pada Penyakit Emfisema

Untuk memperlancar pengobatan, sebaiknya penderita berhenti merokok. Hanya dengan berhenti merokok dapat menghentikan perkembangan kerusakan paru-paru penyebab rokok yang dapat menimbulkan penyakit ini.

Pasien juga harus rutin melakukan cek ke dokter terhadap jenis pengobatan pada penyakit ini, karena jika pengobatan tanpa dilakukan dengan tuntas (sampai sembuh), maka penyakit yang sebelumnya diderita akan semakin parah. Terapkan pola hidup sehat mulailah dengan tidak merokok, rajin olahraga (ringan), perbanyak konsumsi buah dan sayur, dan perbanyak minum air putih dalam sehari.

Sumber referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Emfisem diakses tanggal 13 November 2015
http://www.pdpersi.co.id/content/ajax_popular_science.php?psid=33 diakses tanggal 13 November 2015

http://www.gejalapenyakit.xyz/gejala-penyakit-emfisema/ diakses tanggal 13 November 2015

Share this:

Related Posts

Show Disqus Comment Hide Disqus Comment

Disqus Comments