Panas tinggi pada anak terkadang dianggap biasa oleh ibu-ibu, terutama ibu-ibu muda yang baru memiliki satu orang anak. Namun bagi ibu-ibu yang sudah berpengalaman saya yakin tidak akan menganggap remeh panas tinggi pada anak, sebab dapat mengakibatkan kejang-kejang atau yang kita biasa kita kenal dengan istilah step.
Namun juga sebaliknya, bagi para ibu sebaiknya tidak usah panik ketika anak anda mengalami panas tinggi. Yang perlu anda lakukan hanya mengawasi dan selalu mengontrol panas badan anak anda jangan sampai melewati ambang batas daya tahan sang anak yaitu sekitar 38 derajat Celcius. Untuk menurunkan panas tinggi pada anak bisa anda coba melalui cara berikut ini.
Selama ini cara untuk menurunkan panas tinggi pada anak adalah dengan cara mengompresnya menggunakan air dingin. Bahkan lebih ekstrim lagi pada saat panik kita akan menggunakan air es untuk mengompres sang anak agar pans tingginya cepat turun. Namun ternyata cara yang kita gunakan itu kurang efektif dan dapat berdampak buruk bagi sang anak karena dapat menyebabkan kontraksi pada otaknya.
Jika kita menggunakan air dingin atau air es untuk menurunkan panas tinggi sang anak, maka otak sang anak akan terkejut dalam merespon hal tersebut karena adanya perubahan suhu yang terlalu drastis. Selain itu pendinginan secara singkat tersebut hanya berefek pada bagian kulit luar saja sedangkan bagian dalam tidak akibatnya tidak lama kemudian suhu panas anak akan meningkat kembali.
Sedangkan cara yang efektifnya adalah menggunakan air hangat untuk mengompres anak yang mengalami panas tinggi. Secara teori dalam cuaca dingin biasanya tubuh kita akan lebih hangat sebagai bentuk pertahanan diri, sedangkan sebaliknya dalam cuaca panas maka tubuh kita akan menurunkan suhunya sebagai bentuk pertahanan. Oleh karena itu untuk menurunkan panas tinggi pada anak bisa kita atasi dengan memanipulasi pembacaan otak melalui cuaca buatan menggunakan air hangat.
Show Disqus Comment Hide Disqus Comment