Fistula ani adalah kondisi medis adanya saluran kecil yang menghubungkan antara bagian akhir usus besar dan kulit di sekitar anus. Saluran kecil ini bukanlah sesuatu yang normah dan tentu saja akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Saluran atau fistula ani bisa menyebabkan perdarahan dan keluarnya cairan (discharge) ketika feses melewati bagian tersebut dan juga bisa menimbulkan rasa nyeri.
Abses ini kemudian membengkak dan fibrosis, termasuk di bagian luar kelenjar anus di garis kripte. Ketidakmampuan abses untuk keluar dari kelenjar tersebut akan mengakibatkan proses peradangan yang meluas sampai perineum, anus atau seluruhnya, yang akhirnya membentuk abses perianal dan kemudian menjadi fistula.
Fistula ani bisa terjadi akibat tindakan operasi yang bertujuan mengeluarkan (drainase) abses atau nanah ketika ada infeksi pada anus. Namun, tanpa tindakan operasi pun infeksi dekat anus yang menyebabkan terkumpulnya nanah (abses) di jaringan sekitarnya juga bisa menyebabkan fistula ani. Hal ini bisa terjadi karena ketika pus (nanah) dikeluarkan maka akan meninggalkan saluran kecil setelahnya.
Gejala fistula ani sungguh tidak menyenangkan bagi penderitanya, misalnya rasa tidak nyaman, iritasi kulit, keluar cairan terus-menerus yang tidak membaik dengan sendirinya, dan sebagainya. Kalau sudah begini, maka untuk mengatasinya diperlukan tindakan pembedahan.
Fistula ani biasanya lebih sering terjadi pada laki laki dibanding perempuan. Kasus ini bisa terjadi pada usia 20 tahun hingga 40 tahun. Namun demikian, bisa juga terjadi pada bayi dan anak – anak, biasanya terjadi akibat kelainan kongenital atau cacat bawaan.
Kasus fistula ani sebenarnya cukup jarang terjadi. Angka kejadianya berkisar antara 1 hingga 3 kasus tiap 10.000 orang. Sebagian besar (40%) sebesar 40% berkembang dari sebuah abses yang dialami oleh pasien.
Penyebab Utama Fistula Ani
Pada umumnya fistula ani disebabkan oleh infeksi pada kelenjar anus yang menyebabkan timbulnya penumpukan nanah. Fistula ani kemudian membentuk saluran di bawah permukaan kulit yang terhubung pada kelenjar yang terinfeksi. Jika tidak dapat kering dengan sendirinya, nanah tersebut harus dikeluarkan dengan melakukan operasi.
Pada umumnya terdapat dua penyebab utama fistula ani, yaitu:
Infeksi Pada Anus
Kondisi ini umumnya disertai abses atau penumpukan nanah pada anus. Nanah biasanya muncul setelah kelenjar kecil dalam anus terinfeksi bakteri. Kondisi ini sering terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah. Jika fistula Anda disertai nanah, maka biasanya tubuh Anda akan mengalami demam tinggi, lemas dan merasa lelah.
Peradangan Pada Usus
Fistula ani disebabkan oleh komplikasi dan gangguan pada usus besar yang diakibatkan oleh beberapa kondisi berikut ini :
- Divertikulitis atau infeksi pada kantong kecil pada bagian samping usus besar.
- Penyakit Crohn yaitu kondisi kronis yang menyebabkan inflamasi pada dinding sistem pencernaan.
- Penyebab lainnya
Fistula ani juga bisa disebabkan oleh kondisi-kondisi lain, seperti:
- Kanker anorektum.
- Tuberkolosis karena bakteri yang menginfeksi paru dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
- Penyakit menular seksual seperti sifilis dan klamidia.
- Komplikasi akibat operasi.
- Bawaan lahir.
Mengatasi Fistula Ani
Fistula ani dikategorikan dalam berbagai jenis tergantung kondisi dan posisinya. Ada yang rendah atau tinggi. Hal ini tergantung seberapa dekat posisinya dengan otot-otot sphincter atau kumpulan otot pada ujung anus. Ada juga yang kompleks atau sederhana, tergantung apakah hanya terdapat satu saluran fistula atau ada jaringan yang saling terhubung.
Gejala Dan Cara Mendiagnosa Fistula Ani
Fistula ani merupakan sejenis gangguan yang dapat di diagnosa kemunculannya secara fisik. Gejala yang diketahui lebih dini serta mendapat penanganan medis sedini mungkin akan membantu proses penyembuhan fistula ani secara lebih cepat.
- Adanya iritasi atau ulkus yang terdapat pada kulit disekitar dubur (lubang fistula)
- Timbulnya rasa tidak nyaman bahkan sakit ketika melakukan aktivitas ringan yang melibatkan usus semisal buang air besar.
- Ketika buang air besar akan ada nanah atau darah yang keluar bersama tinja
- Timbulnya rasa nyeri ketika defekasi, duduk, bergerak, bahkan batuk.
- Timbul rasa gatal pada area lubang anus dan lubang fistula
- Ketika fistula masih berupa abses maka akan ditemukan benjolan atau massa fluktual pada area lubang anus
- Adanya gejala – gejala iritasi seperti demam pada tubuh.
- Terjadinya pembengkakan pada area anus
- Keluarnya darah dan nanah yang mempunyai bau busuk dari lubang fistula yang terbuka
- Tubuh akan menggigil ketika berada pada fase demam serta timbulnya rasa lelah dalam beragam kondisi.
Diagnosis
Pasien biasanya mengeluhkan beberapa gejala yaitu :
- Nyeri, yang bertambah pada saat bergerak, defekasi, dan batuk.
- Keluar darah atau nanah dari lubang fistula.
- Iritasi atau ulkus di kulit di sekitar lubang fistula.
- Gatal sekitar anus dan lubang fistula.
- Benjolan (Massa fluktuan) bila masih berbentuk abses.
- Demam, dan tanda tanda umum infeksi.
Diagnosa Fistula dapat dilakukan didaerah anus dengan menggunakan anoskop yang di masukkan kedalam rektum dan sigmoidoskop akan membantu menentukan penyebabnya hal ini berfungsi untuk mengetahui berapa kedalaman fistula jika di perlukan maka di bawakan ke laboratorium.
Solusi pengobatan secara medis salah satunya dengan operasi pembedahan namun harus dilakukan berulang kali dan memakan biaya yang cukup mahal. Tetapi pengobatan secara alami bisa juga dilakukan untuk menyembuhkan fistula ani yaitu dengan mengkonsumsi obat herbal.
Fistulasi ani jangan dibiarkan terlalu lama, kalau dibiarkan penyakit ini bisa berakibat fatal bisa menyebabkan kanker tulang, kanker lubang dubur dan penyakit sejenisnya.
Show Disqus Comment Hide Disqus Comment