Fistula ani pada dasarnya memang bukan merupakan sebuah penyakit mematikan namun dampaknya sangat berpengaruh bagi kepercayaan seseorang. Dimana penyakit fistula ani ani akan menyebabkan penderitanya mengalami gejala inkontinensia et alvi dimana kemampuan untuk mengontrol hasrat untuk buang air besar menurun drastis. Dampak dari penyakit ini bergantung dari jenis tipe penyakit fistula ani. Berikut klasifikasinya :
1. Fistula simple
Fistula ini dapat diklarifikasikan menurut jenis yang simple hingga kepada fistula kompleks yang mempunyai banyak cabang. Dimana dalam kondisi tersebut otot sphincter anu juga akan ikut terlibat. Sphincter ani merupakan otot yang mengantur jalannya proses defekasi pada tubuh manusia. pada umumnya, supurativ anorektal merupakan sejenis penyakit yang terjadi karena adanya infeksi pada kelenjar anus yang terdapat didalam rongga intersphinteric. Untuk mengetahui jenis dari fistula ani simple ini, berikut penjabarannya :
Fistula Intersfingter
Pada jenis ini, penderita Fistula Ani akan mengalami infeksi pada saluran yang melintasi sfingter ani intema dimana pada kondisi tersebut akan menyebabkan hilangnya kontrol atau pengendalian yang dilakukan oleh cincin otot polos. Dampaknya yakni anus akan kesulitan dalam mengontrol pembukaan dan penutupan pada permukaan kulit disekitar anus.
Fistula Transsfingter - Pada jenis ini, saluran fistula yang melewati sfingter interna maupun saluran eksterna tetap dapat mengontrol anus untuk membuka atau menutup. Dimana pada kondisi ini cincin otot polos masih dapat dikontrol pergerakannya.
2. Fistula kompleks
Ketika kelenjar anus mengalami infeksi makan akan terbentuk sebuah abses kecil pada area intersfincter. Selanjutnya abses akan mengalami fibroses serta pembengkakan pada area luar kelenjar anus. Pada umumnya hal ini akan terjadi pada garis kripte yang berada pada area anus itu sendiri.
Proses terjadinya fistula diawali dengan abses yang tidak lagi mampu keluar dari kelenjar yang telah terinfeksi sehingga menyebabkan perluasan peradangan hingga perineum, beberapa bagian anus bahkan secara keseluruhan. Dimana dari proses tersebut akan memicu terbentuknya abses perianal yang berujung pada pembentukan fistula. Selain fistula simple, Parks telah mengklasifikannya kedalam empat golongan berikut ini :
Intersphinteric Fistula
Pada golongan ini, gejala yang akan dialami oleh penderita yakni terdapatnya lubang pada ruang yang terletak diantara muskulus sfingter eksterna dan interna. Selain itu, muara dari lubang tersebut juga terletak dengan area yang sangat dekat dengan lubang anus.
Transphinteric Fistula
Pada golongan ini, gejala yang akan dialami oleh penderita yakni terdapatnya lubang diantara muskulus sfingter eksterna dan muskulus interna. Setelah melewati muskulus sfingter eksterna maka akan berada pada setiap satu bahkan dua inchi pada bagian luar lubang anus. Selanjutnya kita bisa melihat bentuk dari huruf U pada tubuh dengan lubang eksternal yang terletak pada kondisi fistula horseshoe.
Suprasphinteric Fistula
Pada kondisi ini akan diawali pada bagian ruang antara sfingter interna dan sfingter eksterna yang membelah pada menghadap atas muskulus pubrektalis kemudian akan turun diantara pubrektal dan levator ani. Dimana selanjtnya lubang tersebut akan muncul dengan jarak satu bahkan dua inchi di luar anus.
Ekstrasphinteric Fistula
Pada golongan ini, gejala yang akan dialami oleh penderita yakni terdapatnya lubang yang berawal dari calon sigmoid (rektum) yang akan memanjang ke arah bawah. Rektum ini nantinya akan melewati muskulus levator ani dan akan bermuara pada area sekitar anus. Fistula ani pada jenis ini pada umumnya disebabkan karena adanya Abses Appendical, Abses Diverticular bahkan Crohn’s Disease.
Show Disqus Comment Hide Disqus Comment